![]() |
Reunification Palace, Saigon, 2015 |
Jengah, butuh sesuatu yang baru. Terus saja aku mengulangi kalimat itu dalam hati dan pikiran. Menimbang baik dan buruknya secara logis. Tapi di mana hati jika logika yang selalu menjadi pemenang? Ia juga butuh dimintai pendapat. Meski kadang bikin tersasar.
Mungkin aku hanya butuh penyegaran. Semicolon. Bukan titik, meski koma sudah tak berarti lagi.
Maka berjalanlah. Sejauh-sejauhnya agar tetap dekat. Agar tak lagi ingin yang baru, yang lebih berisiko. Mungkinkah demikian?
Jakarta, 11 September 2015
No comments:
Post a Comment